Jam 11.30 seharusnya
diperpanjang
Karena lelah,
Sesudah pagi
mengotak-atik otak kanan
Pintu kelas terbuka,
Langkah pertama,
hasrat dada terlaksana
Lega…
Dari sisa-sisa
kejenuhan cerita pelajaran
Penantian adalah
duduk nyaman di bawah pohon rindang
Di sudut kelas,
tempat melangkah mahasiswa
Ke arah kanan, ke
kiri, ke depan kemudian arah belakang
Tak lebih, tak
kurang
Mataku terus
beredar…
Tak letih apalagi
bosan,
Leherku terus
berputar
Tak ada kau,
Tak melihatmu…
“bersabar”
Tapi akhirnya ada
yang datang,
Yang ditunggu telah
datang, kau melangkah…
Jauh-jauh dari jalan
Tersenyum, hanya
sebentar
Di antara guguran
daun:
Cinta berdendang
dalam hati
Dengan kalimat tuli,
yang tak akan di dengar oleh siapa pun
Siang seakan
terhenti, gagu…
Tapi aku kan
melihatmu lagi, mahasiswa berbadan ringkih
Di depan jendela, di
arah baratku
Di bawah pohon
rindang ini…
Bersandar, hingga
adzan Dzuhur berkumandang
Tidak juga beranjak
pergi untuk berdo’a melampaui hari…
Di bawah pohon
rindang ini,
Mahasiswa cinta
pengangguran…