aku seperti kelap-kelip lampu jalan.
sedetik bersinar, sedetik padam.
aku mencintai terang, tapi berada di kegelapan.
entah mengapa dalam penantian yang kulakukan ini,
selalu mengundang kerisauan yang amat dalam.
aku seperti hidup tanpa cahaya....
aku seperti menghibuh racun yang membela jiwa...
mengapa sengaja kau biarkan angin cintaku berlalu?
tidakkah kau merasakan risau ini?
ada sebongkah - sebongkah rasa
yang menguning,
lama-lama berkilauan seperti emas
Mas,
ada berbulir-bulir rindu
yang menggulir,
lama-lama berkilauan, masih sama... persis seperti emas